Kamis, 24 Juni 2010

Antropologi

Sistem Perekonomian
Sistem ekonomi adalah sistem produksi, distribusi,dan konsumsi barang. Karena orang dalam mengejar sarana penghidupan tertentu mutlak harus mengadakan produksi, distribusi dan konsumsi. Barang-barang. Aspek-aspek sistem perekonomian khususnya sistem produksi, tukar menukar, dan redistribusi- yang memerlukan pembahasan lebih luas.
 Antropologi ekonomi
Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan atau permintaan masyarakat tertentu disesuaikan dengan persedian barang dan jasa. perlu diturunkan variable ketiga , yakni variable kebudayaan antropologis, dalam setiap sistem perekonomian, proses ekonomi tidak dapat ditafsirkan tanpa menegaskan kebutuhan yang ada menurut kebudayaannya dan tanpa mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu harus dipenuhi.
Dalam 30 tahun terakhir ini para ahli antopologi telah meminjam beberapa teori dan konsep dari disiplin ilmu ekonomi dalam usaha mereka untuk memehami hubungan-hubungan tertentu yang terdapat pada suku-suku bangsa yang buta aksara. Karena bidang ilmu ekonomi telah memusatkan perhatiannya pada studi mengenai alokasi barang dan jasa yang langka dalam masyarakat industri, terdapat permasalahan tentang modifikasi yang harus diadakan agar teori ekonomi dapat diterapkan di masyarakat nonindustri.
 Substantivisme adalah pendapat bahwa prinsip- prinsip ekonomi pasar tidak dapat diterapkan dalam studi masyarakat yang tidak mengadakan pertukaran barang demi keuntungan.
 Formalisme adalah aliran pemikiran yang berpendapat bahwa prinsip-prinsip ekonomi cukup umum sehingga dapat diterapkan dengan baik pada semua masyarakat.
 Sumber daya
Dalam setiap masyarakat terdapat kebiasan dan aturan-aturan mengenai jenis pekerjaan yang dilakukan, siapa yang melakukannya, siapa yang memiliki sumber daya dan peralatan, dan bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan.
 Pola tenaga kerja
Dalam setiap masyarakat manusia selalu ada pembagian pekerjaan menurut kategori jenis kelamin dan umur.
 Pembagian pekerjaan menurut jenis kelamin
Pekerjaan khusus apa yang dilakukan oleh pria atau wanita, berbeda menurut kelompoknya, tetapi banyak pekerja yang dikhususkan bagi anggota jenis kelamin yang satu atau yang lain.
 Pembagian pekerjaan berdasarkan umur
Ada kemungkinan diadakan pembagian pekerjaan menurut umur. Di banyak masyarakat nonindustri, sumbangan anak-anak dan orang tua di bidang ekonomi lebih besar daripada sumbangan anak dan orang tua yang biasanya terdapat dalam masyarakat barat.
 Kerja sama
Kelompok kerja kooperatif terdapat dimana-mana, baik dimasyarakat nonindustri maupun di masyarakat industri, di masyarakat buta aksara maupun di masyarakat yang melek aksara, kalau pekerjaan itu melibatkan seluruh komunitas, sering terdapat suasana pesta. Kerja sama tidak selalu sukarela. kerja sama mungkin termasuk kewajiban yang harus dipenuhi terhadap keluarga mertua, mungkin perintah kepala atau pendeta yang harus dilaksanakan. Lembaga keluarga, agama,dan negara, semuanya dapat merupakan unsur organisasi yang menentukan sifat dan kondisi kewajiban kerja sama seorang pekerja.
 Spesialis Keterampilan
Dalam masyarakat nonindustri, dimana terdapat pembagian pekerjaan berdasarakan umur dan jenis kelaminnya sendiri. Sebaliknya, dalam masyarakat industri modern ada perbedaan yang lebih besar antara pekerjaan khusus yang harus dilaksanakan, dan bahkan tidak ada orang yang dapat mulai memperoleh pengetahuan tentang semua pekerjaan yang sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya.
 Pengaturan Tanah
Semua masyarakat memiliki aturan-aturan yang menentukan cara pembagian sumber daya tanah. para pemburu-peramu harus menentukan siapa yang boleh berburu binatang dan meramu tumbuh-tumbuhan dan dimana kegiatan itu boleh dilakukan.
Nilai adaptif sikap terhadap pemilikan nilai tanah adalah sudah jelas. Besarnya daerah kelompok, maupun besarnya kelompok itu sendiri, dapat berubah sesuai dengan besarnya sumber daya di suatu tempat tertentu.
 Modal
Modal adalah setiap sumber daya yang tidak dihabiskan dalam proses produksi barang. Masyarakat nonindustri mempunyai cara untuk membuat dan membagi-bagi peralatan dan alat-alat lain yang digunakan dalam produksi barang, dan meneruskannya kepada generasi berikutnya. Jumlah dan jenis alat-alat yang digunakan oleh masayarakat itu dibatasi oleh gaya hidup anggotanya.
 Teknologi
Ekonomi masyarakat berhubung dengan tingkat pengetahuannya tentang teknologi. Dalam masyarakat yang mengenal aksara, pengetahuan tersimpan dalam buku-buku. Pembagian pekerjaan adalah sauatu metode untuk menurunkan kebanyakan teknologi kepada anggotanya, sehingga tidak akan hilang dan bahkan dapat ditingkatkan.
Levi Strauus melaporkan bahwa anak-anak kecil dapat mengetahui nama dan kegunaan ratusan tanaman.
 Produksi –siklus ekonomi tahunan
Dalam masyarakat petani, pola produksi hasil pertanian mengikuti musim. Siklus ekonomi tahunan di sebuah desa kecil di Yunani pada jaman sekarang memberi gambaran yang baik tentang produksi di sebuah sistem perekonomian.
Petani yunani itu, seperti semua petani, sebenarnya menjalankan pekerjaan rumah tangga, dan bukan suatu usaha komersial. Motivasi kaum pria adalah untuk mengurusi kesejahteraan keluarganya sendiri. Setiap keluarga, sebagai satuan ekonomi bekerja sebagai satu kelompok untuk mempertahankan atau memperbaiki posisinya sendiri. Lingkungan alam, teknologi dan peranan kerja anggota-anggota keluarga, semuanya berpengaruh atas sukses usaha keluarga dari tahun ketahun.
 Distribusi dan Tukar menukar
Dalam ekonomi keuangan modern ada proses dua tahap antar tenaga dan konsumsi . uang yang diterima sebagai imbalan tenaga harus diubah menjadi sesuatu yang lain sebelum dapat dikonsumsi secara langsung.
Resiprositas (timbal-balik): pertukaran barang dan jasa, yang kira-kira sama nilainya, antara dua pihak.
Resiprositas umum: cara tukar menukar dimana yang memberi maupun yang menerima menentukan dengan pasti nilai barang yang terlibat dan waktu penyerahannya.
Resiprositas berimbang : cara tukar menukar dimana yang memberi maupun yang menerima menenukan dengan pasti nilai barang yang terlibat dan waktu penyerahannya.
Mekanisme pemerataan (levelling mecanism): memaksa keluarga untuk mendistribusikan barang-barangnya, sehingga tidak ada orang yang menumpuk kekayaan lebih banyak dari pada orang lain.
Resiprositas negatif: adalah bentuk tukar menukar yang ketiga, dimana orang yang memberi berusaha mendapatkan keuntungan dari tukar menukar itu.
 Barter dan perdagangan
Tukar menukar yang terjadi dalam kelompok biasanya berbentuk resiprositas umum atau berimbang. Kalau itu terjadi diantara dua kelompok, dapat diharapkan setidak-tidaknya ada potensi akan timbulnya permusuhan dan persaingan. Perdagangan bisu (silent tride) adalah bentuk khusus barter, diman tidak di gunakan kata-kata. Perdagangan bisu tidak memerlukan hubungan berhadapan muka.Demikianlah keadaannya dengan dengan orang-orang diseluruh dunia yang tinggal di hutan-hutan. Alasan-alasan perdagangan bisu itu hanya dapat dipostulasikan, tetapi dalam beberapa keadaan tertentu perdagangan itu bisu karena tidak ada bahasa yang saling dimengerti . lebih sering mungkin hal itu terjadi untuk mengendalikan permusuhan dan memelihara hubungan baik
 Lingkungan kula
Kula adalah penduduk kepualauan Trobrian. Kula ialah suau sistem berdagang yang meliputi tukar menukar barang-barang langka, kompetisi menambah prestise, dan yang terpenting dari semuanya adalah pertukaran kalung dan gelang kulit kerang yang dinilai tinggi sekali secara seremonial.
 Redistribusi
Dalam masyarakat nonindustri, dimana terdapat surplus yang cukup besar sehingga dapat menopang adanya pemerintah, pendapatan akan mengalir ke dalam kantong pemerintah dalam bentuk upeti, pajak, dan hasil rampasan dalam peperangan.
Redistribusi adalah bentuk pertukaran dimana barang-barang masuk ke satu tempat pusat, seperti misalnya, pasar, dan kemudian didistribusikan lagi.

Selasa, 22 Juni 2010

peran guru dalam membentuk kepribadian anak

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Hal tersebut telah diaatur didalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005.

Anak adalah seorang laki-laki atau perempuan yang belum mengalami pubertas, anak juga merupakan keturunan kedua, dimana kata anak merujuk pada lawan dari orang tua. Dalam hal ini antara guru dan anak dalam kaitannya saling bersinergi untuk saling berhubungan, interaksi dalam kegiatan bealajar mengajar, guru juga berperan dalam setiap tingkah laku, prilaku serta tindakan anak didiknya. Oleh karena itu guru memiliki peranan yang sangat kompleks mulai dari mengajarkan ilmu pengetahuan, membimbing, mendidik, mengayomi, sebagai teladan dalam berprilaku juga dalam semua hal kecil sekalipun yang dilakukan oleh seorang guru, apalagi kalau Ia mengajar anak usia TK guru akan menjadi orang tua kedua bagi anak setelah orang tua mereka di rumah, sebab guru telah masuk kedalam kehidupan pribadinya dan menjadi orang yang memiliki andil terhadap diri sang pribadi anak. Maka dikatakan bahwa guru merupakan sosok pribadi yang telah memiliki bakat dan terlahir serta terlatih untuk membentuk kepribadian anak dan tidak mudah untuk menjadi guru yang profesional serta jadi panutan bagi anak didiknya.

Dengan begitu guru menjadi fasilitator dan pembentuk kepribadian anak, anak yang berprilaku baik dan berakhlak baik merupakan cerminan dari sosok guru yang baik dibaliknya, sebaliknya juga apabila anak berprilaku buruk maka semua itu pengaruh guru yang mengajarkannya juga tiga aspek pembentuk kepribadian yang dihasilkan dari lingkungan anak yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan bermainnya.